Selasa, 27 Februari 2018

Sepenggal gelar

Selamat malam semua,

Karena dalam waktu dekat ini sepupu saya ada yang mau menuju jenjang pernikahan, tiba-tiba saya teringat tentang suatu hal.

Suatu ketika, saya sedang menghadiri sidang skripsi salah satu teman saya di sebuah universitas di Jakarta. Saat sedang menunggu teman saya yang baru saja lulus sibuk foto-foto dengan teman-teman angkatannya, saya dan teman-teman saya yang lain pun terlibat percakapan random.

Isi dari percakapan yang random itu diawali dengan pertanyaan teman saya "Kalau nikah nanti, undangannya mau pake gelar ga?"

Saat ini saya sudah mau menjawab 'Tidak' dengan kepastian penuh. Tetapi jawaban saya sudah didahului oleh teman saya yang lain yang menjawab dengan semangat "Pake lah! Udah capek-capek kuliah masa gak pake gelar."

Memang sih gak ada salahnya ketika nanti di undangan pernikahan kalian menggunakan gelar akademik sebagai penghias atau buat panjang-panjangin nama (?) haha. Toh yang nikah juga kalian bukan orang lain, jadi sebebasnya kalian aja.

Hal ini pun membuat saya tersadar bahwa nanti hal sekecil itu bisa menimbulkan perdebatan kecil sama calon kamu nanti. Lalu coba bayangkan perdebatan apalagi yang akan muncul setelah kalian sah? Banyak pasti hahaha. Jangan dibayangin sekarang kalau belum kuat, saya juga belum kuat kok :")

Jadi, undangan kalian nanti mau dipakein gelar akademik atau engga?

p.s
Menghayal aja dulu walaupun nama calon pasangannya masih burem. yha. sama dong. :p


****

It's hard for me to change my writing style, but as long as i can, i will try. Because this is a new year, new hope and new journey.