Rabu, 16 April 2014

Dear pak menteri

Dear pak menteri, sebelumnya makasih banget buat soal UN tahun ini :) tapi aku kecewa...

Dalam ekspetasi aku soal UN tahun ini tidak jauh beda dari soal UN tahun lalu. Aku kerjakan soal UN tahun lalu kira-kira bisa 95%. Aku  sudah pasang target untuk kimia dan fisika kalau bisa diatas 9.00. Bukannya sombong tapi aku bisa mengerjakan UN tahun lalu, dan itu membuat aku percaya diri.

Disaat aku sudah siap mental, fisik, jasmani dan rohani soal UN mengecewakan. Kenapa? Pertama di soal biologi. Bahkan aku pun tak pernah disuruh guru untuk mempelajari jenis soal seperti itu. Untuk biologi masih bisa dikmalumi karena masih nyerempet2 dikit dan masih bisa ngasal sekiranya.

UN hari kedua dibuat kecewa lagi. Soal yg tercetak di naskah soal sulit. Disaat sudah berekspetasi tinggi di soal jenis matriks tp malah saya disuruh kerjakan dengan cara kebalikannya. Bukan cuma satu tp dua soal seperti itu. Guru disekolah aku juga gak pernah ngasih soal seperti itu. Haruskah aku putar otak sendiri disaat masih banyak soal yg belum dikerjakan dan waktu hanya 2 jam? Oh pak please aku mohon. Percaya atau gak saat siswa mendapat kesulitan disatu soal maka akan memberikan efek domino. Ketidak percayaan diri untuk mengerjakan soal berikutnya. Ekspetasi bisa jawab 32 soal yg setidaknya bisa dapet 8 tp nyatanya cuma 20 soal yg yakin. Aku mending, bahkan temen aku ada yg cuma bisa 12, 8 pun ada. Banyaj dari kami yg keluar berlinang air mata. Aku salah satunya.

Pak permasalahannya kita UN satu hari 2 mata pelajaran. Bagaimana suasana hati bisa mempengaruhi kita. Saat kita sudah kecewa dengan mtk tp masih harus berhadapan dengan kimia yg tidak jauh sama. Sesuai skl tetapi soal seperti itu tak lazim dimunculkan.

Di hari terakhir pun aku sudah gak berniat belajar. Toh percuma buku yg katanya prediksi soal UN yg udah aku pake dari sd! Yg sudah aku pahami jauh2 hari tidak sesuai prediksinya. Ini sulit pak!

Pak, aku mohon, kita bukan kelinci percobaan. Kita tidak dipersiapkan untuk soal UN yg katanya bertaraf internasional. Bahkan try out kota dan provinsi pun tak sesulit itu soalnya. Kita try out dengan jenis soal nasional bukan internasional pak. Kenapa bapak gak bilang dari jauh2 hari? Setidaknya kita bisa lebih siap. Siapa yg ga mau nangis saat udah usaha semaksimal mungkin tp nyatanya tetap tdk bisa mengerjakan soal dengan perfect?! Dan dengan tiba2 jenis soal berubah 180 derajat.

Mungkin bapak juga berekspetasi kepada kita semua kalau kita bisa dengan jenis soal seperti itu. Tapi coba lihat pak. Apa guru2 yg mengajar sudah mengetahui standar internasional itu? Apa fasilitas pendukung sudah memenuhi standar internasional? Apa sistem pendidikan kita sudah setaraf internasional? Menurut saya belum pak.

Aku tau kita sama2 capek pak. Tapi tolong pedulikanlah kami. Pertimbangkanlah kembali.

Tapi untuk 20 paketnya sukses! Tidak ada yg sama dalam satu ruangan bikin kita tenang. :)

Salam hangat,
Adella

Tidak ada komentar:

Posting Komentar